Reya pikir semua hanya ada dalam mimpinya, mulai dari perasaan seperti di peluk erat, di elus pinggangnya, sampai bahkan seperti di lepas kaitan branya. Sungguh Reya masih belum sadar betul akan hal itu, dan dengan bodohnya, dia masih menganggap jika semuanya tak nyata. Bahkan semua hanya halusinasi dalam mimpinya. Akan tetapi ketika elusan itu terasa setelah melepas sesuatu sampai membuat longgar benda yang menggantung miliknya itu, perlahan Reya mulai tersadar, namun masih belum sepenuhnya karena matanya juga tetap terpejam. Akan tetapi ketika tangan itu benar berpindah ke depan, mengelus perutnya dan mulai naik naik, mungkin sedikit lagi menyentuh itu. Barulah Reya seketika membuka matanya lebar. DEG ... Jantung Reya berdegup kencang! Jelas ini nyata! Ini salah! Tangan besar sia