"Tungguu!" Bulan yang baru sadar dikadalin, menahan tangan Arka kuat-kuat. Membuat pria itu menghentikan langkah dan berbalik menatapnya. "Ada apa?" "Katamu kau sakit perut?" Arka menatap tajam, "Ya!" "Apa kau yakin?" "Tentu saja!" jawab Arka cepat dan tegas. Berusaha meyakinkan istrinya. Sedang dahi Bulan semakin berkerut heran. "Jika memang sedang sakit perut kenapa kakak bisa lari cepat dan sangat bersemangat? Kakak bahkan seperti sedang lomba lari." Ops, mampus! Dia lupa kalau Bulannya tidak terlalu oon oon amat sekarang. Arka terdiam, berfikir keras. Namun kemudian buru-buru mengeluarkan jurus andalannya, menarik tubuh Bulan dan mendekapnya erat. "Sayanggg! Kenapa kau tidak faham juga, orang yang sakit perut itu memang seharusnya di bawa lari," kata Arka membuat Bulan melo

