Hari pernikahan kedua itupun datang. Liona melihat dirinya di depan cermin dengan senyuman manisnya. Tak menyangka kalau dia kembali rujuk dengan Arka—duda yang dulunya dihina olehnya dan pernah menikah dengan Arka, akhirnya berpisah dan kembali lagi pada Arka. Benar kata pepatah. Kalau sejauh apa pun kita pergi dan terpisah. Kalau tetap jodoh ya jodoh. Nggak bisa dielakkan. Kalau boleh memilih, hatinya ingin melupakan Arka dan mencintai orang lain. Tapi, hatinya masih terpaut penuh untuk Arka. Sehingga selama sebelas tahun, dirinya tak bisa membuka diri untuk lelaki lain. Dan hanya ada Arka dalam hatinya. Dan tak bisa melihat orang lain. “Mama cantik.” Liona melihat pada Felix yang berdiri di depan pintu dengan bersedekap. Senyuman Liona mengembang melihat putranya itu. Dan berjalan

