Pagi itu Zalina dan Vittore pulang, ia segera masuk menuju rumahnya. Zalina memanggil-manggil adiknya, “Aline,” Beberapa kali ia memanggil nama Aline, namun Aline sama sekali tidak menyahuti panggilan Zalina. “Mungkin dia di dalam kamar.” ucap Vittore, ia pun duduk di atas sofa dan Zalina masuk kedalam kamar Aline. “Vittore ...” Teriak Zalina, Vittore segera berlari menuju kamar dimana Ia mendengar sebuah teriakan histeris dari Zalina kekasihnya. “Ada apa Zalina?” tanya Vittore, ia terkejut saat melihat keadaan sang adik. Aline terlihat pingsan dengan darah segar yang keluar dari dalam bagian intimnya, Zalina menangis ketakutan dan Vittore mencoba menenangkan dirinya. “Panggil ambulance Zalina, aku rasa dia masih hidup.” ucap Vittore, Zalina segera berlari menuju telepon rumah miliknya