Sorot mata Marine mengkilat melihat siapa lelaki yang sedang memanggil dirinya, lelaki itu adalah Xavier, lelaki yang sangat amat dicintai serta mencintai dirinya semasa dulu. Xavier melebarkan kedua tangan nya, “Selamat datang di dalam perusahan Xavier, perusahaan yang menjadi cita-cita seorang Xavier bersama kekasihnya dahulu.” Ucap Xavier dengan sorot mata yang terlihat begitu menahan rasa sedih, Marine tetap bersikap angkuh kepada Xavier, ia tak segan mengangkat dagu miliknya itu. “Bisakah kita berbicara Xavier?” Tanya Marine, “Ini mengenai anak gadis ku yang tidak memiliki dosa apapun terhadap mu!” Tegas Marine sembari menatap lekat wajah Xavier, Xavier berjalan menghampiri Marine. Langkah kecil itu pun mengelilingi tubuh dimana Marine berdiri dengan tegak, Kini ia berdiri di belaka