Devara, bayi berusia empat bulan itu tengah berguling perlahan di atas matras lembutnya, tangannya yang mungil menggapai-gapai udara dengan ekspresi penuh rasa ingin tahu. Sesekali, dia mengoceh dengan suara lucu, mengisap jari, atau menendang-nendangkan kakinya dengan semangat. Matanya yang bening berbinar setiap kali pengasuhnya menggoyangkan mainan berbunyi lembut di hadapannya, seakan dunia ini adalah tempat paling menarik yang pernah ia lihat. Paulina hanya menatapnya dari sofa, jari-jarinya mengetuk ringan cangkir teh porselen berwarna gading, bibirnya melengkung dalam senyum tipis. Bayi itu tentu saja tidak sendirian. Seorang pengasuh profesional, memastikan setiap kebutuhannya terpenuhi dengan sempurna. Popok yang langsung diganti sebelum sempat terasa basah, s**u yang diberikan d