Extra Part 24

2151 Words

“Sayang, bangun.” Suara lembut membelai telinga Layla, disertai sentuhan ringan di bahunya. Kelopak matanya bergetar sebelum perlahan terbuka, menyambut cahaya matahari yang menyelinap masuk melalui celah tirai. Di hadapannya, sosok Ibu Greta berdiri dengan senyum lembut, tangannya masih di bahu Layla, seolah memastikan putri menantunya itu tidak terkejut. "Ibu?" suara Layla masih serak, matanya berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya terang di dalam kamar. "Kamu tidur malam ya, Nak?" tanya Ibu Greta dengan nada hangat. "Ini sudah siang, loh." Layla mengerjap, baru sadar betapa teriknya cahaya di luar. Sekilas, ia melirik jam di nakas. Sudah hampir tengah hari. Napasnya terhela pelan. Dia benar-benar tertidur pulas semalam, setelah berjam-jam berbicara dengan Zu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD