Wanita Arogan

2181 Words

Mahesa menarik kursi dengan gerakan pelan namun penuh otoritas, duduk di hadapan Desswita yang terlihat semakin gugup. Pria itu mengenakan kemeja gelap yang rapi, dengan lengan tergulung sampai siku, memperlihatkan otot-otot yang mencerminkan kekuatan fisik dan mental. Tatapannya tajam seperti pisau, menusuk langsung ke dalam jiwa Desswita yang kini terlihat kehilangan selera makan. Desswita mencoba mempertahankan penampilan tenangnya, tapi tangan yang memegang cangkir teh bergetar halus. Ia menundukkan pandangan, menghindari kontak mata dengan Mahesa yang jelas-jelas menunjukkan ketidaksukaannya. Napas Desswita tercekat saat Mahesa akhirnya membuka suara, nada bicaranya berat dan dingin. “Kamu nggak seharusnya mengganggu menantu saya, Desswita.” Kalimat itu dilontarkan dengan intonasi y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD