Zurech dan Kisahnya

1280 Words

Paulina duduk di sofa besar di kamar Layla, memandangi undangan pernikahan yang terbuat dari kertas mewah dengan aksen emas. Ia terkekeh hambar, matanya melirik Layla yang tengah sibuk memoleskan pelembap di wajahnya. “Gila sih ini, Lay. Undangannya aja kayak undangan sultan. Lu serius mau nikah sama Pak Zurech?” tanyanya, nada suaranya setengah bercanda, setengah serius. Layla mendesah panjang, meletakkan botol pelembap di meja rias dan menatap bayangan dirinya di cermin. “Iya. Gue udah mutusin buat nikah sama dia. Bukan karena gue cinta, ya, tapi demi anak ini,” ujarnya sambil mengusap perutnya yang belum terlalu tampak membesar. Paulina menyandarkan punggungnya, alisnya terangkat skeptis. “Demi anak? Lay, lu tahu Pak Zurech itu siapa, kan? Pemain wanita kelas kakap, sahabatnya suami g

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD