Ariella bangkit dari tidurnya dan memelukku dengan erat. Tiba-tiba matanya memerah dan berkaca-kaca seperti sedang menahan tangis. Tubuhnya yang kecil meringkuk dalam pelukanku lalu ia berkata dengan suara seraknya nan manja, “Mommy…Ariella ingin uncle tampan.” “Sayang, Uncle Tampan sedang ada urusan. Nanti ia akan kembali lagi.” “Mommy, tadi Uncle Tampan janji akan menemaniku. Tapi ia malah pergi.” Ariella berbicara dengan suara serak berusaha untuk menahan tangisnya. Aku tersenyum tidak mengerti pada putriku ini. Aku tidak mengerti kenapa ia sangat ingin bertemu dengan ‘Uncle Tampan’ yang baru saja ia kenal. Sepertinya mereka cukup dekat hingga Ariella merindukannya. Saat bangun tidurpun ia malah menanyakan uncle tampannya ketimbang aku mommy-nya yang sudah l