“AW!” serunya mengaduh kesakitan, selain itu tubuhnya juga terasa sakit seketika. Emi mendongak melihat siapa yang bertabrakan dengannya barusan, namun yang dia lihat selanjutnya adalah wajah sinis Rianna yang berdiri dengan angkuhnya, tersenyum lebar dengan wajah puas. “Rianna!” “Apa? Ngapain kamu duduk di lantai begitu!” katanya dengan nada mengejek. Emi menatap tajam adik iparnya itu, jelas dia sengaja menjegal langkahnya. Ingin sekali dia membalas perbuatan Rianna tersebut, menunjukkan jika dia tak bisa ditindas begitu saja seenaknya meski Arron tak ada di rumah. Tapi dia juga tak mau ada keributan, membalas Rianna hanya akan membuat gadis itu kegirangan karena merasa mendapatkan lawan. Emi pun memalingkan wajahnya, beranjak berdiri meski sedikit tertatih berpegangan pada nakas