Langkah Alya terhenti begitu melewati dekorasi yang menyerupai sebuah gerbang—terbuat dari dua pintu kayu tua yang berdiri di atas pasir. Angin laut menerpa wajahnya, membawa serta aroma asin laut bercampur wangi bunga liar yang tersusun rapi di sepanjang jalan kecil menuju altar. Senja semakin beranjak, perlahan mengundang gelapnya malam untuk turun. Ethan dan Alya berjalan beriringan melewati jalan setapak yang disusun dan dihias sedemikian rupa. Di atas mereka, lampu-lampu kecil berkelap-kelip lembut, seolah-olah bintang jatuh turun untuk merayakan hari itu. “Anak Mama cantik sekali!” Hesti berseru heboh. Valen yang berada di gendongannya juga memekik riang, tangan mungilnya menggapai-gapai. Alya melambaikan tangan ke arah Valen, tersenyum sumringah. Dan bayi berumur tiga bulan itu m