Bab 55. Mencari Pendonor

1136 Words

“Kita makan malam dulu, ya?” kata Tristan sambil berusaha tersenyum, lalu menepuk kepala Alya pelan dan berlalu. Namun sayangnya, hingga makan malam berakhir, Tristan tidak juga memberi jawaban apapun. Dan Alya mulai menyadari ada yang berbeda dari raut wajah Tristan. “Kak, ada yang nggak beres, ya?” tebak Alya ketika ia akhirnya berhasil menemukan kakaknya di kamar. Tristan mengusap tengkuknya canggung. Ia sengaja masuk kamar untuk menghindari pertanyaan soal hasil pemeriksaan dirinya tadi. Tapi sekarang, Alya dan Hesti sudah berdiri di depan pintu kamarnya dengan wajah khawatir. “Jangan nyembunyiin apapun. Kalau nggak bisa donor, kasih tahu aku, supaya aku bisa segera cari pendonor lain,” ucap Alya berusaha tetap tenang. Meski dalam hatinya ia merasa nyeri sekali. Tristan menatap A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD