Aku hanya tertawa saja melihat Mas Bara yang tampak gugup malam ini. Ya, malam ini adalah hari lamaran atara Mas Bara dengan Yuli. Beruntung sekali Mas Bara, karena orang tua Yuli pada akhirnya merestui putrinya dipersunting oleh seorang duda. Pandangan mataku beralih menatap Papa Bastian yang sama bahagianya dengan Mas Bara. Kali ini Papa Bastian mendampingi putranya meminta anak gadis orang untuk dijdikan menantunya. Kami tidak hanya berempat saja mendatangi rumah Yuli. Melainkan berenam, ada Papa Bastian, Mas Bara, Ben, Aku, Mama tiri Mas Bara beserta Sisil juga ikut serta. Hanya saja wajah mama tiri Mas Bara dan Sisil berbeda dengan wajah kami yang bahagia. Mereka berdua hanya cemberut dengan muka tampak masam. Aku tahu kenapa mereka seperti itu. Karena Sisil juga Mama tidak suka jik