Bab. 19

1458 Words

'Semoga apa pun yang terjadi nanti, aku masih diberi kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi ujian ini. Hamba pasrahkan semuanya padaMu, karena Engkaulah sebaik-baiknya penyusun skenario kehidupan.' Sebait doa yang Jingga panjatkan usai menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Jingga meraih tangan Atha lalu menciumnya dengan takzim. "Aku mau langsung pulang biar nggak ganggu kerjaan kamu." Jingga melipat mukenanya yang selalu ia bawa dalam tas. "Aku nggak tahu kamu sudah mulai shalat." Atha menaruh sajadah yang baru dipakainya itu di almari. "Sudah sejak kemarin. Ada apa?" Atha menggeleng pelan, gurat wajahnya dihiasi penyesalan yang Jingga sendiri tak bisa membacanya. "Aku belum memberikan hakmu," Lirih pria itu. "Jangan terlalu dipikirkan, seseorang baru akan memberik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD