Bab. 42

1838 Words

Sepasang netra setajam elang itu tak henti memindai Jingga, wanita yang kini sibuk menata roti yang baru saja keluar dari oven itu pada rak panjang. Gerakan tangannya lincah untuk ukuran orang yang baru pernah bekerja di toko roti. Sesekali Jingga membetulkan letak topi yang menutupi hijabnya. Wajah cantik, tutur kata yang lembut akan tetapi begitu tegas. Teringat akan pertemuan pertamanya dengan Jingga membuat senyuman di wajah Sultan terus terkembang. Ia sama sekali tak menyangka akan kembali dipertemukan dengan gadis itu di sana. Dengan kemantapan hati, Sultan menyeret langkahnya mendekati Jingga. Pria itu berdiri cukup lama di belakang Jingga tapi karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya membuat Jingga tak menyadari kehadiran Sultan. "Assalamu'alaikum." "Wa'alaikumussalam. Ada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD