Tessa memunculkan kepalanya di pintu, dia sangat haus tapi bagaimana jika dia bertemu el, apa yang harus dia katakan atau dia harus bersikap bagaimana? Sedangkan dapurnya berada agak jauh dari kamar yang di tempatinya. Berjalan mengendap endap lalu membuka lemari es mengeluarkkan sebotol air putih menuangkannya di gelas kemudian meminumnya. “kau belum kembali ke apartemennya sahabatmu” Suara itu membuat tessa mengeluarkan kembali air yang baru saja di minumnya, el dengan santainya membuka kulkas melakukan hal yang sama seperti yang tessa lakukan tadi. Tessa tidak tau akan mengatakan kalimat apa setelah dia mencium lelaki di depannya ini. “soal ciumanmu tadi” ucap el memecahkan keheningan. “ku mohon jangan membahasnya aku akan kembali ke apartemennya Tania sesegera mungkin” sela tessa