Evan sedang duduk menekuri pekerjaannya ketika Tama muncul memasuki ruangannya. "Ada yang harus kita bicarakan!" kata Tama tanpa basa-basi. Evan mengangkat wajahnya sejenak dari desain bangunan yang sedang dia rancang. "Ada apa?" tanyanya mengerutkan kening ketika melihat wajah serius dari Tama. Tama duduk di kursi, setengah menghempaskan tubuhnya di situ. "Ada komplain tidak mengenakkan dari klien kita, dan ini juga berkaitan dengan Tuan Surendra," katanya. "Apa maksudmu?" tanya Evan seraya meletakkan stylus-nya di atas meja dan memfokuskan perhatiannya pada Tama. Tama menumpu kedua tangannya di atas dan menatap Evan dengan serius. "Kamu tahu kita ada proyek kerja sama dengan Tuan Surendra sebagai developer, di mana klien meminta desain bangunan dari kita dan Tuan Surendra yang m