Arumi menatap diary Sifa yang terbuka dihadapannya. Ini adalah diary terakhir Sifa yang ia tulis di hari-hari terakhirnya. Tulisannya sudah tak begitu jelas, hanya berisi doanya yang mohon ampunan atas segala dosa dan juga doa untuk Ren juga Saputra agar berbahagia jika ia tak ada. Arumi mengusap buku itu perlahan dan membukanya lembar demi lembar. Masih banyak sekali lembaran kosong di dalam diary itu. Sifa hanya sempat menggunakannya beberapa lembar saja. Entah apa yang membuatnya untuk kembali mengambil dan membuka diary terakhir Sifa dan kembali membacanya. Perlahan Arumi mengambil pulpen dan mulai menulis di lembaran kosong di halaman yang lain. Assalamualaikum Mami Sifa, Ini Arumi, menantumu … perempuan yang Ren nikahi. Maafkan Rumi yang ikut menggoreskan pena di lembaran dia

