Arumi berjalan dengan perasaan senang dan malu-malu ketika ia dan Ren memasuki halaman rumah Oma Yen. Untungnya di hari Senin -Jumat, ia tak perlu buka toko dan hanya menerima pesanan kue saja. Ditangan Ren ada beberapa buah tangan yang ingin ia berikan kepada Oma Yen. Walau statusnya adalah penyewa, tetapi mendengar cerita Arumi, Ren bersyukur Oma menganggap Arumi sebagai cucunya sendiri. Dibalik sikapnya yang cerewet dan disiplin akan waktu membuat Arumi jadi terlindungi dan terawasi kemanapun ia pergi. “Tetehhh,” panggil Raras ketika melihat Arumi dan Ren masuk melalui pintu toko. “Si teteh dicariin kemarin sama semua orang, hape gak dibawa trus teteh gak ada kabar!” sungut Raras khawatir pada majikannya. “Maaf ya,” jawab Arumi merasa tak enak membuat semua orang menjadi khawati

