Kecupan hangat Irgi labuhkan di puncak kepala April seraya melafazkan doa malam pertama mereka. ‘Setan minggir jauh-jauh!’ Irgi mensejajarkan titik pandang mereka kembali, meniadakan jarak, melekatkan kedua bibir. Ujung-ujung jemari April menyasari sisi samping tubuh Irgi, membuat Irgi menggeliat sesaat kala titik sensitifnya tersentuh. Ia terkekeh, pun April mengikutinya. “I love you,” lirih April. “I love you, boo,” balas Irgi. Bibir mereka bergerak sinergi. Kedua tangan April membelai lembut setiap jengkal tubuh Irgi. Irgi mengusap sayang kepala April seraya menikmati setiap sentuhan dan balasan kecup dari sang istri. Lalu, saat tangan nan lentik itu menyentuh dan mencengkeram lembut inti tubuhnya, geraman yang terdengar begitu seksi di telinga April tersuarakan oleh Irgi. Akhirny