Enam bulan kemudian. Irgi dan April sama-sama mengambil cuti hari itu. Pukul 14:35 wib nanti, dijadwalkan pesawat yang Dirga tumpangi akan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Ian dan Meta yang membawanya pulang. Setelah bersusah payah membujuk berkali-kali, akhirnya Dirga setuju untuk melakukan terapi fisik di Jakarta. Dalam pemantauan Irgi tentunya. Nyaris satu bulan lamanya Dirga mendapatkan perawatan di rumah sakit. Diagnosa lain pun turut menyapa sebagai akibat trauma hebat yang dialami tubuhnya. Dokter bilang, ada kemungkinan jika Dirga akan sulit mendapatkan keturunan. “Ngga apa-apa, Bang. Ada anak-anak lo, Kak Nisa, Hana juga nanti,” ujar Dirga hari itu. Berpura-pura baik-baik saja. Irgi sendiri akhirnya tak bisa melarang Dirga menjalin hubungan khusus