Satu hari sebelum ulang tahun April yang ke-50
Irgi pulang cepat. Esok hari adalah Sabtu. Baik ia dan April sama-sama tak memiliki jadwal praktek. Jadi, begitu Arga dan Andara kembali dari menuntut ilmu, Irgi mengajak keluarga kecilnya pulang ke kediaman mereka di Jakarta Timur.
Meski Irgi dan keluarganya lebih banyak menghabiskan waktu di kediaman mereka yang berada di Jakarta Selatan, rumah bersejarah mereka tetap terjaga kondisinya.
Tiba di sana Arga dan Andara langsung berlari ke taman belakang, memeriksa kebun urban yang selalu mereka rindu.
“Ada yang matang ngga?” tanya Irgi.
“Mangganya ada yang sudah matang, Pa,” seru Andara seraya menarik koran yang menutupi salah satu buah yang menjuntai.
Kedua pohon mangga mereka memang tak pernah terlampau tinggi. Dulu, Anggara yang selalu
