SIDE STORY-3: TEMAN BERTUMBUH

1494 Words

“Jadi, dari telponan waktu itu, lo berdua lanjut komunikasi kan?” tanya Irgi di tengah acara makan mereka. Nasi goreng seafood dengan telur mata sapi menjadi pilihannya. Ari ngangguk-ngangguk. “Udah balikan dong berarti.” Ari ngangguk lagi, tapi Nisa geleng-geleng dengan wajah merengut. Hanya berselang detik, cubitan kecil mendarat di lengan Ari. Ari merem melek antara nahan sakit sama ngga sengaja ngegigit cabe rawit setan di nasi gorengnya. Combo banget emang. “Atuh, emang itu ngga balikan? Lah tiap telpon kan Aa bilang Aa sayang Ica. Ica juga kadang-kadang bilang sayang Aa.” Akhirnya Ari complain juga. Ngga dianggap itu sakit sekali memang. Irgi mendengkus, geleng-geleng menatap keduanya. “Telpon-telponannya sering?” tanya April kemudian. Dia kan cewek juga, jadi pahamlah maksudny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD