Dua minggu kemudian... Kia menyerahkan lembaran skripsinya pada Abinaya. Abinaya membuka halaman demi halaman dan menelitinya dengan serius. Dia menatap Kia yang dari ekspresi wajahnya terlihat menunggu komentar darinya. “Saya koreksi di rumah ya Ki. Sepertinya kamu hanya tinggal dua sampai tiga kali revisi. Persiapkan diri kamu menghadapi seminar hasil, ya.” Kia merasa lega mendengar penuturan dosen pembimbingnya barusan. “Baik, Pak, terimakasih.” “Oya, gimana kandungan kamu? Mudah-mudahan diberi kelancaran ya sampai nanti melahirkan. Dan mudah-mudahan juga kamu bisa wisuda sebelum melahirkan.” Abinaya melirik sedikit ke arah perut Kia yang tertutup kerudung panjang. Belum kelihatan buncit. “Aamiin, makasih banyak, Pak. Alhamdulillah kandungan saya baik-baik saja,” jawab Kia dengan

