Delapan Belas

1031 Words

'Jangan terlalu senang saat merasakan manis. Karna seperti coklat, kamu akan dilanda rasa pahit setelahnya.' [Sahabat, Paris] Maura melangkahkan kakinya menuju kantin. Ya, sepertinya ia harus terbiasa sendiri sekarang, karena ia sudah tidak mempunyai teman. Tapi tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya. Membuat Maura berbalik melihat sang pelaku. Mata Maura berbinar melihat seorang pria tampan dihadapannya. "Raka?!" Kejutnya senang. Sedangkan pria dihadapannya terkekeh. "How are you, princess?" Pria itu tersenyum miring pada Maura. Membuat ketampanannya bertambah. Bahkan para mahasiswi yang lalu lalang tak ragu memandangnya terpukau. "Baik, baik banget. Kabar kamu gimana?" Raka lagi-lagi terkekeh melihat wajah menggemaskan Maura. Tak pernah ada yang berubah dari sahabatnya itu. Masih

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD