Mobil Edward menepi tak lama setelah Gandra keluar dari mobil. Gandra langsung melongok kemudian menghampiri Edward. “Tumben pulang malam padahal Embun pagi bed rest?” ucap Gandra yang sengaja menghampiri Edward. Edward berangsur keluar dari balik kemudinya. “Kalau gini caranya aku pengin jadi RT, sekalian bikin lapak parkir di depan rumah sendiri,” ucapnya yang buru-buru menutup pintu kemudian membuka pintu penumpang di belakangnya. “Kenapa kamu sampai pengin jadi RT bahkan buka tempat parkir? Gajimu saja lebih besar dari gajiku yang mimpin perusahaan?” Gandra menerka-nerka sambil terus memperhatikan Edward yang menenteng tas kerja sekaligus buket mawar yang nyaris menyita dadaa Edward. “Ya biar aku bisa nikahin Abang sama Wulan dengan tarif fantastis! Sekalian buka lapak parkir yang