Embun mengerucutkan bibir, menunduk tak bersemangat, membuatnya mendapati layar ponsel dalam genggamannya yang menyala, menampakkan kontak sang suami. Di hadapannya kini, pintu masuk utama dari gedung perusahaan cabang milik Zack sudah terbilang ramai dipenuhi mereka yang terlihat jelas dari kalangan berada. Dan karena mereka-mereka itu juga, nyali Embun menjadi menciut.
Embun sudah sangat cantik mengenakan kebaya warna emas muda dan jarit sebagai bawahannya. Untuk riasan wajah Embun kali ini terbilang agak tebal menyelaraskan konsep modern yang diusung. Sedangkan untuk rambut sepundaknya disanggul cantik menyerupai bunga yang baru mekar dan mempertegas keanggunannya.
“Bagaimana, Ibu Embun? Mau saya antar sekarang? Takutnya Pak Edward sudah menunggu,” ucap sang sopir yang juga merangkap
