POV Dion Asha, aku benar-benar merasakan kehancurannya saat kami kehilangan buah hati. Senyum manisnya, tak semanis itu ketika mendengar kabar kelahiran buah hati kerabat terdekat, dan aku tahu ada asa yang dia pendam. Meskipun aku tak pernah mendesak atau mendikte keluarga kami untuk segera memiliki momongan. Aku mencoba memahami sudut pandang Asha. Kehilangan buah hati kami sangat berat baginya, meski tidak bisa sepenuhnya membuatnya melupakan, setidaknya aku bisa membantunya mengalihkan pikirannya sejenak. Aku memenuhi setiap keinginannya untuk mencapai setiap mimpi yang pernah dia pendam, sehingga hari-harinya menjadi lebih produktif. Aku ajak dia melihat indahnya dunia, agar dia tahu bahwa kebersamaan kami bukan melulu tentang momongan. Sungguh, aku sangat menikmati kebersamaan kam

