Ayasha’s POV
Aku melihat Mas Dion mengenakan sweater yang dulu aku rajut bersama Ambu. Sweater yang dulunya terlalu besar, kini tampak pas di tubuhnya. Mataku tak berkedip saat menatap matanya yang memancarkan ketenangan dan kebahagiaan. Begitu jauh perubahan dari saat pertama kali kami bertemu.
“Satu lagi mana tangannya, Sayang,” ujar Mas Dion yang tengah memakaikan sweater untukku. “Wah, kelewatan pas,” tambahnya.
Saat Mas Dion memamerkan sweaternya, aku gegas mengambil milikku yang sama dengan miliknya.
“Kamu nggak boleh pakai ini kalau keluar rumah,” sambungnya.
“Loh, kenapa?”
“Dadamu tercetak jelas begitu. Belum lagi kalau kamu angkat tangan udelmu ke mana-mana.” Aku terkekeh, kemudian Mas Dion menarikku ke dalam pelukannya. Padahal seringnya kalau pakai sweater aku pasti mengen
