Ternyata sejak kemarin, Mama sudah menghubungi Mas Dion, menyampaikan kerinduannya pada sang cucu. Tanpa ragu, Mas Dion mengatakan ingin menitipkan anak-anak. Dan kami akan dinner malam ini. Sejujurnya, aku segan juga malu, tapi Mama yang dititipkan malah kesenangan. Sepulang dari Yogyakarta, Mama membawa banyak oleh-oleh terkhusus untuk cucu-cucunya. Ya, pakaian, ya, makanan, ada pula pernak-pernik lainnya. Malam ini, rumah Mama menjadi tempat penitipan anak. Ainun dan Hasya sudah di sana sejak kami datang. Setelah berpamitan, mobil yang Mas Dion kendarai menjauh dari rumah. Aku sudah meninggalkan stok s**u untuk si kembar, jadi tidak khawatir lagi. Ini kedua kalinya kami menitip anak-anak pada Mama. “Mas, Asha, loh, segan dengan Mama.” Mas Dion meraih tanganku dan mengecupnya. “Ma

