Bab 37: Tidur Bersama

1551 Words

"Ayah, udaranya dingin masuklah." ucap Luna pada lelaki yang tengah duduk santai di bangku tamannya. "Ayah tidak dengar aku, masuklah ini sangat dingin." Timpal Luna lagi. "Biarkan aku menikmati udara sejuk sebentar, aku lelah terus berbaring di kamar." Jawab Johan. Luna memasang wajah cemberut namun akhirnya ikut duduk di sebelah Johan "Wah ... bunga-bunga yang ayah tanam sudah bermekaran." Guman Luna sambil menatap kagum bunga-bunga yang memang terlihat sangat cantik itu "Ayah." "Hemm." "Maafkan aku, Aku sadar aku bukan anak yang baik." "Baguslah kau menyadarinya." Jawab Johan "Ayah.." "Iya." Kali ini Johan mengalihkan pandangannya pada Luna "Kenapa ibu dulu selalu menangis?" Tanya Luna. Johan terdiam meneguk salivanya sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Luna "Karena ayah tid

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD