Naira masuk kedalam kamar mandi, lalu berjongkok dan terlihat bibir mungilnya berkomat-kamit. Davis merasa heran dengan tingkah Naira, Ia menatap heran ulah istrinya itu. "Sayang kenapa kau? " Tanya Davis. "Tidak, aku takut sayang!, " Ucap Naira, wajahnya cukup menunjukkan rasa khawatir. "Takut? " Tanya Davis, Naira mengangguk. "Takut hamil!, " Davis menatap wajah Naira, "maaf jika kamu kecewa mendengar kalimat ini, aku hanya takut mengecewakan papa Dave dan Mama Andini." Tutur Naira, Ia terdengar memelankan nada suaranya. Ia merasa takut jika dia mengecewakan Davis. "Sayang, " Davis mendekat, tangannya menyentuh leher Naira. Ia berusaha menenangkan istrinya, "aku mengerti kok, lain kali aku akan lebih berhati-hati." Ucapnya dengan lembut. Naira merasa nyaman, Ia memeluk suaminy