DOL (Bab 67)

1181 Words

Setelah beberapa hari Naira merasakan pusing dan mual yang sangat parah, Davis pun pulang dengan kabar yang sangat gembira. Setelah Davis keluar dari dalam mobil, Davis segera berlari menuju kamar miliknya. Di sana Naira terlihat lesu dan lunglai, "Sayang!" Panggil Davis, Naira tidak menggubris panggilan suaminya. Wajah pucat serta tatapan ketus diberikan Naira untuk Davis, Davis tak mengerti mengapa Naira bersikap seperti itu. "Kamu marah?" Tanya Davis. "Enggak!" Sahutnya sembari menggelengkan kepalanya pelan. "Ya kalau marah gak rame dong ah!" Ujarnya. "Siapa yang marah? Cuma kesel aja! Kamu janji pergi dua hari, eh malah lima hari." Protes Naira itu membuat Davis merasa sangat gemas kepadanya. "Aku kan kerja, cari uang buat masa depan kamu dan anak-anak kita!" Ucap Davis pelan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD