Semua orang sangat mengkhawatirkan Luna, namun wanita itu sedari tadi mondar mandir kesana kemari untuk menyambut teman – teman Aira. Ya, Aira kini tengah mengadakan pesta ulang tahunnya yang ke 17 dengan mengundang teman – temannya untuk makan bersama di sebuah restoran. “Bun, duduk saja kenapa? Ngeri tahu lihat Bunda mondar – mandir bawa perut besar!” Ujar Aira menegur Luna. Luna menatap Aira dan tersenyum, “Bunda nggak apa – apa kok, adik - adik kamu lagi diem di perut Bunda.” Bohongnya, padahal sedari tadi kaki – kaki kecil juga kepalan – kepalan tinju yang bersembunyi di balik perutnya tengah bergerak aktif di dalam sana. “Ish, dibilangi kok.” Gerutu Aira dan kembali ke meja makan di mana teman – temannya berada. Tak lama Arga datang dengan kemeja dan celana kain yang membalut tubu