When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Arga menahan nafas untuk beberapa saat, ketika dia mendapat tagihan berkurangnya uang dalam rekeningnya. Hampir 550 juta, uangnya kandas dan entah di buat apa oleh Luna. Tidak pernah sebanyak ini Luna menguras rekeningnya, membuat Arga frustrasi. Bukan. Bukan karena dia pelit, hanya saja, jika Luna menguras saldo rekeningnya hanya untuk sebuah tas, apa tidak keterlaluan? Arga pun cepat-meraih ponselnya dan mulai menghubungi Luna. "Ya, apa Mas?" Sahut suara di seberang sana. "Assalamualaikum." Terdengar gerutuan Luna sebelum wanita itu menjawab salamnya. "Waalaikum salam." "Kamu membeli tas harganya 550 juta, Lun? Atau barang lain?" "Kenapa sih Mas? Keberatan aku pakai uang kamu?" "Nggak gitu. Itu nominalnya banyak lho, Lun." "Ya mau gimana lagi. Aku mau mobil baru." "Mobil? Dua bul