Setelah ciuman mereka terhenti, Sean meraih ponselnya dengan wajah tegang. “Rin, aku nggak bisa buang waktu lagi. Aku mau hubungi pengacara sekarang juga.” Karina menatapnya ragu. “Kak, jangan gegabah. Kalau Bude sampai tahu, pasti dia marah besar. Kamu kuat hadapin itu?” Sean menggenggam jemari Karina erat, suaranya penuh tekad. “Aku udah terlalu lama hidup dalam kepura-puraan. Yang aku cintai itu kamu, bukan Nathalia. Kalau pun Mama marah, biar aku yang hadapin.” Karina menggigit bibir bawahnya, matanya berkaca-kaca. “Aku takut, Kak. Takut kehilangan kamu. Kalau semua ini gagal, gimana? Keluarga besar pasti menentang hubungan kita.” Sean mengusap pipinya lembut. “Dengar aku baik-baik. Aku nggak akan ninggalin kamu. Bukti video yang kamu punya itu kunci kita. Perceraian ini bisa

