Sean berdiri di depan ruang perawatan, wajahnya datar. Ia berbicara dengan perawat.
“Sus, saya titip mantan istri saya. Orang tuanya akan segera datang,” katanya singkat.
“Baik, Pak Sean. Nanti kami bantu pantau kondisinya,” jawab suster sopan.
Sean mengangguk sekali lalu berbalik meninggalkan ruangan.
Di dalam kamar, Nathalia mulai siuman. Ia menoleh ke sekeliling dan tidak melihat Sean.
“Sus… suami saya mana?” tanyanya dengan suara serak.
Suster mendekat sambil memeriksa infusnya. “Maaf, Bu. Mantan suami Anda sudah pulang.”
“Pulang?” Nathalia membulatkan mata, nadanya meninggi. “Dia gak boleh pulang! Dia harus di sini! Saya gak rela kalau dia sama perempuan jalang itu di rumah!”
“Bu, tolong tenang dulu. Anda masih dalam masa observasi. Jangan banyak gerak,” ujar suster menenangka
