Setelah selesai makan, Karina menutup kotak bekalnya dan membersihkannya dengan tisu. Ia tersenyum puas melihat Sean yang tampak kenyang dan bahagia. “Udah kenyang, Mas?” tanya Karina sambil mengelap sudut bibir Sean dengan lembut. Sean tersenyum, menatap wajah istrinya. “Kenyang banget. Rasanya enak, tapi yang bikin lebih enak karena kamu yang nyuapin.” Karina terkekeh kecil. “Mas bisa aja. Untung aku bawain, tadinya mau aku titip aja ke resepsionis. Tapi aku pikir, ketemu langsung aja, siapa tau Mas kangen.” Sean menatapnya dalam, jemarinya menggenggam tangan Karina. “Mas selalu kangen kamu, tiap detik. Tadi pagi aja pengen telepon tapi takut ganggu kamu tidur.” “Hehe, aku malah kebangun karena kangen juga. Tapi aku baca pesan kamu, jadi senyum sendiri.” Karina menunduk malu. Se

