Bag 5

1492 Words
Tiga hari berlalu setelah insiden Dino tersiram jus alpukat. Kemeja putih serta jas abu pria ini pun sudah sampai di rumahnya dalam keadaan bersih. Wangi aroma lembut tercium dari pakaian ini. Secarik surat sudah berada di tangan Dino yang saat ini dengan seksama membacanya. *To Pak Dino, #Bajunya sudah bersih, Pak.  Nodanya sudah hilang sama sekali.  Bapak bisa cek sendiri kalau tidak percaya.  Dan, Pak, dari pada bajunya Bapak buang, saya sarankan lebih baik Bapak kasih sama orang yang membutuhkan. Bajunya masih dalam kondisi yang sangat bagus loh, Pak. Saya rasa itu lebih baik dan lebih bermanfaat buat orang lain. Kalau begitu, sekian dan mohon maaf sekali lagi atas kejadian waktu itu. Tertanda, Alea* Dino melipat surat yang tadi berada di dalam kotak tempat Alea meletakkan kemeja serta jas pria itu dan meletakkannya kembali ke dalam kotak tepat di atas jasnya berada. Sepertinya gadis itu tadi ke rumahnya, dan menitipkannya pada satpam di rumah yang ditinggali Dino selama dua puluh tahun hidupnya. Dengan perlahan, Dino menutup kembali kotak berwarna putih itu dan berjalan menuju walk in closet-nya untuk meletakkan kotak yang ukurannya lumayan besar itu ke dalam salah satu lemari yang berada di sana. "s**t!! Kenapa rasa bersalah gw belum juga hilang?!" "b******k!" Maki Dino pada diri sendiri. Ingin rasanya meminta maaf pada Alea karena kesombongannya tempo hari, tapi karena gengsi yang terlalu besar, Dino memilih menyesalinya di dalam hati, sampai-sampai pria itu tersiksa sendiri. *** Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Suara musik dari DJ bergema di salah satu klub malam di daerah Ibu Kota. Banyak muda mudi yang meliukkan tubuh mereka menikmati alunan musik itu. Di sofa sudut ruangan, Dino tampak menyesap orange jusnya sambil melihat dance floor di depannya tanpa minat. "Lo gak minum, No?" tanya salah satu teman Dino yang di balas Dino decakan malas. Dino sangat tahu apa maksud pertanyaan temannya itu. "Lo tau gw gak minum alkohol. Lagian ngapain sih kita ngumpul disini? Kalau Mami gw tau, bisa habis gw dicincang!" sungut Dino. Ketiga teman pria itu tertawa terbahak karena ocehan Dino. Mereka sangat tahu jika Dino Rasendriya, walaupun terlihat nakal dan suka seenaknya, tapi dia tetaplah pria alim dan anak Mami yang tak pernah sekalipun menyentuh alkohol selama hidupnya. "Nih si Edwin abis patah hati trus ngajak kesini. Gw takut kalau dia dibiarin minum sendiri tanpa kita. Kali aja dia ngelakuin hal yang gak senonoh yang bisa bikin keperjakaannya ilang dalam semalem." "Senonoh pala lo!" sungut Edwin sambil melemparkan kulit kacang ke arah Kilua yang dibalas tawa terbahak pria blasteran Jepang yang sudah menjalin persahabatan dengan Dino sejak mereka duduk di bangku SMP itu. "Lagian lo patah hati sampe segitunya. Kan gw udah ingetin sama lo, kalau si Vee tuh cuma liat muka aja. Ada yang lebih bening dikit dari lo, dia udah selingkuh," ucap Dino panjang lebar karena sangat tahu siapa itu Vee karena wanita itu juga pernah merayu Dino. Untung saja Dino kuat iman. Walaupun Vee cantik luar biasa, tapi Dino tidak tergoda sama sekali karena sifat genit wanita itu. Karena menghindari Vee juga akhirnya Dino mau menerima Caroline untuk berpacaran dengan wanita itu yang notabene adalah teman Vee biar Vee menghentikan rayuannya pada Dino. Dan sejauh ini, untungnya cara Dino berhasil walaupun Dino harus rugi finansial karena sifat boros yang dimiliki Caroline. Caroline sepertinya memanfaatkannya sebagai ATM berjalan, tapi sepertinya juga sebanding karena Dino juga secara tak langsung memanfaatkan wanita seksi yang menjadi kekasihnya itu untuk menghindari rayuan Vee. "Lo akan tau saat lo jatuh cinta begitu dalam, No!" hardik Edwin yang sepertinya sudah setengah teler. "Padahal gw udah niat mau jadiin dia bini gw... TAPI KENAPA DIA MALAH 'NGAMAR' SAMA BULE YANG BARU DIA TEMUIN!!! b*****t BANGET!" teriak Edwin di akhir kalimat yang mampu membuat ketiga sahabatnya itu terlonjak kaget. Dan setelah berteriak, pria yang sedang patah hati itu mengubur wajahnya di atas meja bundar di depan mereka. "Sialan si Edwin! Bikin jantung gw dag dig dug der aja!" maki Dias yang sedari tadi belum mengeluarkan suaranya. "Udah mabok keknya dia," sahut Kilua sambil menggelengkan kepala lalu menyesap vodka yang dipesannya. Sementara Dino, hanya bersedekap dan menatap Edwin prihatin. "Lagian ni anak, ngapain juga mikirin nikah di usia kayak kita gini! Ck! Gak habis pikir gw kalau dia ngebet nikah!" sarkas Dino. "Bukannya si Carol udah ngebet minta dinikahin sama lo, No?" tanya Dias. Dino mengalihkan pandangan ke arah Dias sambil menaikkan sebelah alisnya, "Pikiran gw belom menjurus ke sana. Gw masih mau nikmatin masa muda gw dulu sampe gw eneg! Jadi please berenti ngomongin pernikahan saat ini, karena gw alergi sama kata itu," ucap Dino datar yang hanya dibalas senyum kecut kedua sahabatnya yang masih belum teler itu. Mereka sangat tahu jika Dino Rasendriya memang tidak pernah serius pada setiap wanita yang pernah menjadi pacarnya. "Weits... Nih dia ni, cewek polos kesukaan gw," ucap Kilua tiba-tiba dengan senyum sumringah. Pandangan pria itu kini sudah mengarah ke depan, tempat di mana seorang pelayan wanita di sana dengan setelan seragam mini. Kemeja lengan pendek berwarna putih, dipadu dengan rompi merah menyala sangat pas body, dan bawahannya menggunakan rok hitam span yang panjangnya jauh di atas lutut. Pakaian seragam yang dikenakan pelayan itu sangat memperlihatkan lekuk tubuh menggoda sang wanita. Dino hanya melihat sekilas melalui ekor mata tanpa niat mencari tahu lebih jauh wanita yang membuat senyum Kilua sumringah. Berbeda dengan Dias yang sudah penasaran setengah mati. "Cewek polos siapa sih?" tanya Dias tak sabar. Kilua mengalihkan pandangan ke arah Dias dengan senyum yang belum luntur. "Lo liat tu cewek?" tunjuk Kilua kearah wanita yang tadi diperhatikannya itu. "Terus?" "Dia cewek yang bisa bikin penasaran sebagian cowok yang dateng ke sini," ucap Kilua memberi informasi pada Dias. Diantara mereka ber-empat, Kilua memang paling sering datang ke klub malam. Dan klub yang mereka datangi saat ini adalah klub langganan pria blasteran Jepang itu. "Termasuk lo?" "Yes.,. Termasuk gw!" "Dimana letak dia bikin lo penasaran?" tanya Dias semakin ingin tahu. "Dia satu-satunya pelayan disini yang gak mau di ajak 'tidur'," bisik Kilua "Maksud lo? Tidur? Tidur yang kek gimana? Tidur beneran?" tanya Dias semakin bingung. Sementara Dino hanya memutar bola mata malas atas pertanyaan polos Dias. Apakah Dias sebodoh itu sehingga tidak tahu maksud ucapan Kilua? "Bukan tidur yang kayak gitu, blo’on!" sarkas Kilua sambil mendorong kepala Dias dengan jari telunjuknya. "Maksud gw 'tidur sambil ena-ena'," bisik Kilua kembali yang mampu membuat Dias memelototkan matanya terkejut. Plakk... "Aduh!!kok lo kelepak pala gw, Nyet!" ringis Kilua dengan wajah kesal karena Dias tiba-tiba memukul kepalanya. "Otak lo s**********n bae! Tobat lo! Kena penyakit baru nyaho ente!" balas Dias galak persis seperti bapak-bapak yang sedang mengomeli anaknya. "Gw gak pernah sampe 'masukin' ya! Jadi gak mungkin gw kena penyakit!" "Makanya sebelum lo kelepasan, mending lo hilangin deh kebiasaan lo yang suka 'icip-icip' cewek! Kayaknya bukan si Edwin deh yang harus di jaga disini, tapi elo!" sarkas Dias yang hanya di balas dengusan kasar Kilua. Sementara Dino, hanya memperhatikan kedua sahabatnya ini dengan pandangan datar sambil asyik memakan kacang kulit di depannya. Kilua memang terkenal paling playboy diantara mereka. Banyak yang beranggapan Kilua sering menjalani kehidupan 'one night stand'. Padahal pria itu tidak pernah jauh dari hanya sekedar kissing dan grepe-grepe tubuh wanita-wanita gatal. Bukan salah Kilua juga sebenarnya. Para wanita itu yang mau saja diperlakukan seperti itu hanya karena berharap suatu saat mereka bisa menjadi kekasih Kilua. Si pria blasteran Jepang yang wajahnya sebelas dua belas dengan salah satu aktor di negeri sakura sana. "Ck! Iya deh, Kakek Dias, sorry..." Kilua membalas ucapan Dias dengan malas, namun wajahnya kembali sumringah ketika pelayan yang tadi mereka bicarakan melewati meja mereka. "Hey... Rysa!" panggil Kilua yang mampu menghentikan langkah pelayan yang disebut Kilua dengan nama Rysa tersebut. Pelayan bernama Rysa itu melangkahkan kakinya ke arah tempat di mana Kilua berada. "Oh iya, kak Kilua. Ada yang bisa dibantu? Apa mau tambah minuman lagi?" tanya pelayan itu yang entah mengapa membuat Dino yang sedari tadi asyik dengan kacang kulitnya, menengadahkan kepala untuk melihat pelayan beraroma lembut yang aromanya sama persis dengan kemeja dan jas Dino yang dibersihkan gadis cleaning service di Perusahaan sang Papi. Gadis yang sempat berdebat dengannya, dan gadis yang membuat tidurnya tak tenang karena perasaan bersalah. Dino memelototkan matanya terkejut ketika melihat wajah penuh make up pelayan klub malam di depannya ini. Wanita ini kan... *********  Catatan Penulis : Hai kakak2. Aku mau kasih tahu ya, ceritaku ini akan  menggunakan koin untuk melanjutkan baca mulai dari bab yang ditentukan pihak DREAME. Dan kukasih tahu juga, ceritaku ini sebelum berbayar/sebelum pakai koin, sudah pernah KUGRATISKAN. Jadi, bagi yang baru menemukan ceritaku sekarang setelah menggunakan koin, mohon jangan protes ini itu tentang koin. Tidak mau dilanjut baca yo monggo langsung hapus ceritaku ini dari perpustakaan kalian. Cari cerita lain saja yang tidak berkoin daripada harus nyinyir ini itu di kolom komentar. Buang-buang waktu kalian loh ☺️ Lebih baik waktunya dibuat cari cerita lain. Author tidak paksakan, ya, Kak, mau lanjut baca atau tidak. Aku bukannya marah2 atau gimana, tapi capek mesti balas satu-satu komen yang gak paham fungsi bab yang digembok buat penulis. Koin bisa didapat gratis dengan cara mengikuti MISI yang ada di EARN REWARD, atau bisa dibeli menggunakan metode pembayaran yang ada di STORE. Kalau kurang mengerti caranya, bisa tanya-tanya di sss / IG ku atas nama NCHEET NCA. Terima kasih  BETEWE, NOVEL INI BISA DIBACA SAMPAI TAMAT HANYA DI APLIKASI DREAME DAN INNOVEL YA. SELAIN 2 APLIKASI ITU, BERARTI ITU ADALAH APLIKASI BAJAKAN YANG DENGAN TEGA MEMBAJAK KARYA2 KAMI SELAKU PENULIS.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD