47. Jangan Baca Part Ini

2071 Words

"Kita mau ke mana, Mas?" Kalia duduk manis di jok sebelah kemudi, tiba-tiba sore itu dia diajak pergi, yang katanya nggak mau rugi, tetapi kini sudah check out saja lagi, padahal durasi bermalamnya masih sisa sampai satu malam ini. "Apartemen." Kalia bulatkan bibir. Mas Langit sibuk menyetir. Ditatapnya sisi jalan itu, Kalia nikmati pemandangan sore ibu kota, meski nggak jauh-jauh dari macet di jalan raya. "Tapi mampir ke supermarket dulu, ya? Beli kebutuhan kita, mungkin ke depannya Mas bakal pindah ke situ. Nggak apa-apa, kan, tinggalnya di apartemen?" Ah, iya. Belum dibahas perihal itu di sebelum menikah, dan kini Kalia mengangguk. Tinggal di mana saja Kalia mau yang penting di tempat yang layak dan nggak diajak susah. Ehm. "Berarti besok bantu aku pindahin barang-barang aku dari

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD