Bab 57

1028 Words

Happy Reading Langit pagi tampak redup ketika Alan memasuki ruang kerja Julio. Suara langkahnya teratur, namun tatapannya waspada — seperti seseorang yang tahu sedang memainkan permainan berisiko. “Data transaksi dari divisi finansial sudah beres, Pak,” katanya sambil meletakkan map tebal di meja. Julio tidak langsung menjawab. Ia menatap layar monitor di hadapannya, di mana nama Rendy Pratama berulang kali muncul dalam daftar log aktivitas jaringan. “Dia mulai gerak,” ujar Julio pelan. “Akses ke folder internal tadi malam. Jam dua belas lewat dua puluh tujuh.” Alan mengangguk. “Seperti yang kita rencanakan. Fiona mungkin belum tahu kalau Rendy kita jadikan umpan.” Julio bersandar di kursi, memutar pena di tangannya. “Aku nggak mau dia sadar terlalu cepat. Buat seolah-olah Rendy yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD