Happy Reading Malam itu, langit Jakarta tampak kelabu. Hujan turun perlahan, membasahi jendela apartemen Bram Wiratama. Di ruang tamu, Fiona—dulu Feya—berdiri di depan cermin besar dengan mengenakan setelan kerja elegan berwarna krem. Rambutnya terurai rapi, wajahnya tampak lembut tapi dingin. Wajahnya sudah dia rubah dengan make up dan topeng kulit yang diberikan Bram sehingga tidak akan ada yang mengenalinya. Ia tampak sempurna. Tak ada yang akan menyangka kalau wanita itu baru saja keluar dari penjara. “Sudah siap?” suara Bram terdengar dari balik pintu. Fiona menatap bayangannya untuk terakhir kali sebelum menjawab tenang, “Siap.” Pintu terbuka, Bram masuk sambil membawa map cokelat dan sebuah kartu akses. “Mulai besok, kamu resmi jadi staf keuangan di perusahaan rekanan PT Airla