Happy Reading Julio berdiri di depan jendela ruang kerjanya, memandangi gedung-gedung tinggi yang berbaris di kejauhan. Di tangannya, secarik kertas berisi laporan internal tentang karyawan baru, Fiona Ramadhani. Ia sudah membaca laporan itu puluhan kali, namun tetap saja — ada sesuatu yang tidak cocok. Kania menunduk, memejamkan mata sejenak. Kenapa di kehidupan sekarang banyak sekali adegan yang tidak dia lalui di masa lalu. Dia ingat satu nama. Bram. Nama itu dulu memang sangat familiar. Namun, di kehidupan dulu, Bram ini tidak menjadi musuh Julio. Mungkinkah karena dulu Feya dan Julio tidak terpisahkan? “Bram… apa kamu sudah menyelidikinya lagi?" tanya Kania. "Sulit ditemui, dia seperti belut." "Aku takut dia benar-benar merencanakan sesuatu untuk menjatuhkan Airlangga, Jul!" J