Hari Pembalasan

1137 Words

"Oh iya, aku harus pergi besok pagi. Kamu, tidak apa-apa kan, bila di sini sendirian??" tanya Maxime dan bibir Megan nampak meruncing serta dahi yang dipenuhi dengan kerutan. "Tidak mau!!" seru Megan. Maxime mengusap wajah dengan telapak tangan kanannya dan kemudian mengembuskan napas, melalui mulutnya. "Baiklah. Aku akan menyuruh temanku, untuk menemani kamu di sini," ucap Maxime. Maxime pergi, setelah menyediakan sarapan pagi untuk wanita, yang baru juga tersadar dari mimpinya semalam. Wanita itu turun ke bawah dan tidak melihat Maxime di sana. Akan tetapi, ia malah melihat pria lain, yang kini tengah duduk di sofa dan hanya menatap lurus ke depan, tanpa melihat ke arahnya sama sekali. Sapaan, senyuman dan apalah itu, tidak keluar dari mulutnya sama sekali. Dia terlihat dingin dan di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD