14. Kehendaknya

1310 Words

Hari telah sore waktunya Velda kembali pulang ke rumah. Seharian menjadi supir pribadi pria menyebalkan itu tidak luput untuk dirinya bermanja diri duduk menikmati secangkir teh hangat di warung seperti anak seusia-nya. Bagi Velda nongkrong itu adalah membuang waktu jam kosongnya. Ia memang tergolong sangat keras untuk kegiatan di luar lapangan, entah kenapa ia lebih menyukai pekerjaan seperti ini daripada bekerja kantor milik kedua orang tuanya. Tidak terasa baginya telah bekerja di perusahaan percetakan media surat kabar sebagai kurir pengantar koran selama dua tahun ini. Hidupnya tanpa di kekang oleh siapa pun terkecuali Mamanya, bagi Raiya (Ibunya) pekerjaan seperti itu tidak cocok untuk wanita seperti dirinya. Seharusnya lebih cocok bekerja itu di kantor mengurus administrasi keuang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD