Kana terkesiap mendengar apa yang baru saja di lontarkan oleh Dylan. Dia diam membeku terguncang. Ia pikir dia sudah aman tak perlu lagi mengantar Dylan ke kamar mandi, mengurusi segala pembersihan pria itu. Rupanya dia sial. Hari sial sayangnya tak pernah ada di kalender. Jika saja ia tahu akan mengalami kesialan seperti ini, maka dia sudah pasti akan mengantisipasi agar hal seperti ini tak perlu terjadi. "Hiss! Aku sudah tidak tahan," ulang Dylan. "Baik, kita keluar sekarang." Dengan langkah berat yang dipaksa cepat, Kana mendorong kursi roda Dylan, setelah menggeser pria itu pindah ke kursi roda menuju ke kamar mandi. Di rumah Kana berbeda dengan rumah Dylan. Bila di rumah Dylan, kamar mandi dalam tersedia di kamarnya itu, namun di kamar Kana tidak. Tak ada kamar mandi dalam kamar