Hasan sebenarnya sebal tak karuan menatap Suci. Wanita yang selama ini dipercayainya, dicintainya, dan sudah menemani hidupnya selama lebih dari satu dekade terakhir ini, rupanya tidak tulus mencintainya. Wanita itu hidup bersamanya dengan modus yang tersimpan rapi hingga dia baru mengetahuinya sekarang. Betapa bodohnya dia selama lebih dari sepuluh tahun tidur dengannya, tapi tidak tahu itu. Suci ... sikapmu selalu manis denganku selama ini. Tapi rupanya itu hanya palsu belaka. Tak kusangka kamu hanya menginginkan hartaku saja. Hasan menatap dalam Suci dengan dingin juga tajam. "Ada apa, Mas? Apa kamu marah padaku?" Nampak jelas sorot api berkobar di mata Hasan saat ini. Siapa saja yang melihatnya pasti akan berpikiran sama dengan Suci. "Tidak. Bagaimana aku bisa marah pada istri y

