Akh!
Kana berdesis merasakan tubuhnya nyeri kala tertimpa Dylan. Sungguh ia tak tahu pasti berapa berat badan tubuh pria itu, namun yang jelas itu cukup berat dan membuatnya sampai sesak napas. Tatapan mata mereka beradu. Terdengar suara hentakan degup jantung. Entah milik siapa suara lebaran jantung tersebut, yang jelas membuat keduanya nampak gugup. Padahal mereka berdua juga sudah tidur bersama selama seminggu ini. Tapi entah kenapa saat berdekatan tanpa jarak begini membuat mereka sangat canggung.
"Bisakah kamu turun?" lontar Kana. Tak mungkin dia menghempas tubuh Dylan berguling di lantai.
"Bagaimana aku bisa turun jika selama ini aku selalu dibantu?"
"Lalu bagaimana?"
"Kamu bangkit duluan." Kana menautkan sepasang alis gelapnya. Kana sampai menahan tawa bagaimana bisa dia ba
