"Pagi, Davin. Aku sudah siapin kopi hitam spesial buat kamu. Oh, iya. Sama roti isi juga. Lumayan, kan? daripada nungguin istri kamu yang pemalas itu bangun. Kamu bisa kelaparan." ucap Liora seenaknya sambil celingukan mencari keberadaan Selena yang memang belum keluar dari kamar. Davin bersidekap seraya memandang datar ke arah Liora. Bisa-bisanya wanita itu mengatakan hal yang tidak harus dia ucapkan, apalagi Selena juga pemilik rumah tempat dia tinggal sekarang. "Sori, aku nggak bisa minum kopi atau sarapan yang bukan buatan istriku. Bagiku, dia mau bangun jam berapapun itu tidak masalah. Kenapa kamu yang berkomentar seenaknya?" hardik Davin dengan tidak terlalu tinggi. Dia takut mengganggu Selena yang semalaman tidak bisa tidur karena sakit perut dan punggung. "Kenapa kamu berubah, V